Kata Ustadz Amrullah Akadhinta Tentang Ma’had Al Ilmi

Bayangkan diri kita tengah lelah setelah menjalani aktivitas sepanjang hari. Pagi hingga sore kita lalui hingga benar-benar merasa lesu. Dalam keadaan lelah demikian, apa hal yang paling kita butuhkan?

Saudarku, ketahuilah bahwa jawaban kita atas kasus ilustratif singkat tersebut bisa menandakan sejauh mana level keimanan kita sekarang. Dalam keadaan tubuh yang capek, orang-orang berilmu cetek seperti kita akan segera mengingat makan dan minum. Berbeda dengan kita, para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan juga ulama akan mengingat Allah subhanahu wata’ala.

Begitulah hebatnya orang-orang yang Allah muliakan dengan ilmu-Nya. Setiap ketidaknyamanan tidaklah selalu dihindari dan diratapi oleh mereka yang senantiasa menyandang pakaian ketaqwaan, melainkan disyukuri sebagai bentuk ujian yang mendatangkan pahala dengan melaluinya secara sabar. Ilmu Islam merupakan sebaik-baik pengetahuan dari Allah subhanahu wata’ala yang mengantarkan kebahagiaan hakiki bagi para pembelajar sejatinya.

Ilmu Islam ialah sebaik-baik bekal kehidupan bagi umat manusia. Bekal berupa makanan memiliki kadaluarsa, namun tidak dengan agama Islam. Bekal kehidupan berupa ilmu Islam adalah tuntunan hidup yang paling bisa kita pegang untuk melalui beragam arus dan terjalnya kehidupan pada berbagai situasi, seperti di perkuliahan, di perkantoran, di perkampungan, hingga dalam meniti bisnis ataupun yang lainnya.

“Dan demikian pula, belajar agama di Ma’had Ilmi bisa menjadikan kita memiliki bekal dasar untuk mempelajari pembahasan-pembahasan yang lebih dalam tentang ilmu agama kita,” ujar Ustadz Amrullah Akadhinta, S.T. hafizhahullahu ta’ala. Beliau merupakan salah satu alumni Ma’had Al-‘Ilmi Yogyakarta dari angkatan santri pertama, yakni tahun 2003. Dalam salah satu kesempatan liputan oleh YPIA Academy, Ustadz Amrullah Akadhinta sangat menyarankan kawan-kawan mahasiswa di Yogyakarta agar bisa mendaftarkan diri menjadi santri Ma’had Al-‘Ilmi Yogyakarta.

Ada empat alasan positif yang Ustadz Amrullah Akadhinta paparkan terkait rekomendasi beliau terhadap Ma’had Al-‘Ilmi Yogyakarta. Pertama, kurikulum dan waktu di Ma’had Al-‘Ilmi sudah disusun agar cocok dengan intensitas kegiatan mahasiswa. Kedua, para pengajar di Ma’had Al-‘Ilmi merupakan asatidz yang baik manhajnya dan terpercaya keilmuannya. Ketiga, Ma’had Al-‘Ilmi merupakan sebuah program santri kemahasiswaan yang sudah teruji konsistensinya dengan berjalan selama lebih dari sembilan belas tahun. Dan yang keempat, tersebarnya para alumni Ma’had Al-‘Ilmi ke beragam tempat mampu menjadi wadah koneksi yang bermanfaat bagi para santri saat ini.

“Mudah-mudahan, rekan-rekan sekalian dimudahkan oleh Allah untuk belajar agama. Salah satu wasilahnya adalah melalui Ma’had Ilmi ini,” ujar Ustadz Amrullah Akadhinta pada akhir pemaparan rekomendasi beliau atas Ma’had Al-‘Ilmi Yogyakarta.


Wallahu ta’ala a’lam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ladang amal jariyah untuk Anda

Scroll to Top