“Mohon maaf bapak, berati yayasan tidak memotong donasi yang masuk untuk program ya? Untuk keperluan oprasional pribadi yayasan atau pengembangan gitu maksudnya” tanya salah satu mahasiswa dengan heran.
“Tidak, sama sekali tidak. Donasi untuk program ya hanya kita salurkan untuk program. Itu prinsip kami. Mengusahakan sesuai akad” Jawab salah satu relawan.
Forum diam sejenak. Relawan YPIA segera menangkap kebingungan mereka. Lantas memecah keheningan.
” Prinsipnya, mungkin kita berbeda dengan yayasan yang lain. Value di YPIA seperti itu. Donasi di program ya hanya boleh di alokasikan untuk program. Tidak boleh digunakan untuk keperluan oprasional. Adapun untuk oprasional, kami membuat donasi umum oprasional yayasan. Nah, oprasional kantor serta keperluan-keperluan lainya, kami ambil dari sana”tambah salah satu relawan.
“Lantas bagaimana jika donasi program tadi lebih dari kebutuhan yang ada? tanya mereka
“Donasi yang lebih tersebut tetap tidak kami gunakan. Akan kami gunakan, hanya untuk program tersebut di bulan selanjutnya. Pokoknya tidak boleh diotak-atik”
Ketiga mahasiswa tadi mangut-mangut paham.
“Selanjutnya, apakah kami boleh meminta data ini pak ?” tanya salah satu dari mereka sambil menunjukan beberapa catatan mengenai data yang dibutuhkan.
“Pada prinsipnya, sangat bisa. Karena, keterbukaan pada publik adalah salah satu hal yang menjadi tanggung jawab kami. Kami akan usahakan mencarikan data yang diperlukan semaksimal kami”
“Terimakasih, pak”
“Terimakasih kembali”
Forum tersebut ditutup, dengan beberapa pertanyaan setelahnya.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada, yang meminta beberapa data yayasan. Sebagai tanggung jawab kami selaku yayasan yang harus terbuka, maka permintaan seperti itu kita sambut dengan terbuka. Tentu, jika permintaan tersebut melalui jalur resmi dan formal. Hal itu kami lakukan agar tidak ada penyalahgunaan data yang telah kita berikan.