Resume Dauroh Serba-serbi Dakwah, Ustadz DR. Firanda Andirja Lc MA

بسم الله
الحمدلله والصلاةوالسلام علی سولله وعلی آله وصحبه اجمعين اما بعد

Pembukaan Dauroh Penggerak Dakwah ke tiga
Dibuka oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud BA dan di moderator oleh Ustadz Muhammad Rezki Hr PhD

Sesi Pertama
Pada kesempatan kali ini kita berkumpul dengan sama-sama mengingatkan
Kita manusia akidah ahlussunah
Terkadang kita semangat terkadang kita tidak semangat itulah pergerakan hati yang dirasakan oleh pemateri dan mungkin para peserta juga mengalaminya

Serba-serbi dalam dakwah sangat banyak
Dakwah artinya adalah menyeru

Allah berfirman
Serulah pada jalan Rabbmu dengan cara yang baik. Dan siapakah yang terbaik perkataannya selain perkataannya kepada Allah

Pembahasan kita adalah dakwah kepada Allah
Rukun dakwah
Dai yang menyeru
Ada yang diseru
Ada konten dakwahnya
Dan thoriqoh dakwah

Keutamaan dakwah dan urgensinya
Allah menyebutkan keterbaikan umat ini diraih dengan dakwah
Allah berfirman
Umat yang terbaik adalah kalian menyeru kepada yang makruf dan kemungkaran

Allah berfirman
Dan siapakah yang perkataannya lebih baik dari orang yang menyeru kepada Allah

Hasan Al Basri mengatakan
Dai adalah kekasih Allah karena mereka mengucapkan perkataan terbaik

Diantara keutamaan dakwah adalah
Allah melaknat kaum yang tidak melaksanakan dakwah
Allah berfirman
Mereka dilaknat karena mereka tidak menegakkan dakwah

Bahwasanya dakwah adalah cara paling cepat untuk mendapatkan pahala. Maka dari itu dakwah diperuntukkan para rasul

Barangsiapa menunjukkan kebaikan maka dia akan mendapat pahala seperti yang dilakukan (Muslim)

Ada seseorang yang tidak pernah sholat, kemudian dia datangi dan didakwahi tentang sholat dan dengan nya dia melaksanakan sholat selama 50 tahun maka dia juga akan mendapat pahala sholat selama 50 tahun.

Ini adalah ibadah yang agung maka dari itu Allah pilihkan untuk Nabi dan Rasul

Keutamaan dakwah tidak hanya terkait dengan sang da’i, akan tetapi semuanya yang memiliki andil didalamnya

Keutamaan dakwah
Jihad ada dua
Jihad dengan lisan
Jihad dengan pedang

Secara urutan, jihad dengan lisan lebih afdhol daripada jihad dengan pedang. Karena jihad dengan lisan adalah tujuan. Sedangkan jihad dengan pedang adalah wasilah

Jihad dengan jihad yang besar

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَ جَاهِدْهُمْ بِهٖ جِهَا دًا كَبِيْرًا

“Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar.”
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 52)

Allah menyebutkan jihad Al kubro

Jihad dengan lisan bisa dilakukan kapan saja, dan jihad dengan pedang harus ada syaratnya

Pada saat ini jihad dengan lisan sangat mudah dilakukan

Pengikut nabi sesungguhnya adalah yang ikut nibrung dalam dakwah

Allah berfirman
Katakanlah ini adalah jalanku, aku menyeru kepada Allah, aku dan orang yang juga mengikutimu,…..

Oleh karena itu kita sebagai umat Islam juga harus ikut andil dalam berdakwah. Dalam berdakwah harus ikhlas dan pahalanya adalah dari Allah

Karen Rel Dakwah ini adalah Relnya para Nabi

Ketika kita terpilih untuk ikut dalam Medan dakwah maka kita akan tersibukkan. Karena dakwah ini adalah kesibukan

Maka dari itu kita wajib bersyukur kepada Allah karena masih ada dalam rel dakwah

Urgensi dakwah
1. Nabi ketika diutus, manusia semuanya kafir.
Allah melihat kepada penghuni bumi dan Allah murka kepadanya karena mereka kafir, musyrik akan tetapi Allah senang kepada sisa-sisa yang ahlul kitab dan jiwa yang Hanif dalam beriman.

Jadi dakwah ini tidak melulu terfokus pada umat Islam saja, masih banyak orang kafir jug masih banyak, maka dakwah tauhid masih dibutuhkan dalam kehidupan didunia ini.

Dai yang mendakwahkan tauhid masih minoritas, maka dari itu semoga kita semakin semangat dalam mendakwahkan tauhid

Kaum muslimin juga memerlukan dakwah sangat banyak, karena masih banyak terjerumus kepada kurofat dan bid’ah. Maka dari itu Umat Islam masih banyak yang membutuhkan dakwah tauhid ini.

Dalam umat Islam sendiri masih banyak da’i yang menyeru kepada jahannam

Rukun Dakwah
1. Da’i (Sang Pendakwah)
2. Al mad’ui (Yang didakwahi)
3. Topik dakwah
4. Wasilah dakwah

Syarat Da’i
Ikhlas
Berilmu
Ilmu tentang topik
Ilmu tentang audiens

Seluruh amalan tidak akan diterima kecuali dengan niat

Nabi bersabda
Innamal a’malu bin niat

Yang dinyalakan api di neraka ada tiga orang
1. Ustadz
Seorang yang belajar ilmu dan mengajarkannya
Allah berfirman
Apa yang engkau lakukan dengan nikmat tersebut
Dia berkata aku belajar ilmu dan mengajarkannya kemudian Allah berfirman engkau berdusta, engkau belajar dan mengajarkannya agar engkau dibilang sebagai orang lain

Maka dari itu dakwah harus dakwah kepada Allah

Ada ahli hadits ketika membaca satu hadits dia berkata harus ada niat yang ikhlas dalam menyampaikan 1 hadits

Diantara bentuk ketidak ikhlasan adalah menyeru kepada selain Allah
Misal menyeru kepada yayasan tertentu atau bahkan menyeru kepada dirinya sendiri, apabila ada orang berdakwah dia tidak suka. dll

Itulah contoh ketidak ikhlasan

Maka dari itu kita harus mengetahui bahwa dakwah ini memerlukan orang yang banyak

Diantara bentuk yang rawan 1.Riya’ adalah popularitas

Oleh karena itu kecenderungan manusia ingin dikenal sangat besar maka dari itu waspadalah

2. Riya’ dalam memberi contoh
Cukuplah Nabi dalam kita mengambil Contoh, dan orang yang selain beliau sangat rawan akan fitnah

Ibnul Rajab Al Hambali
Ketika berkumpul dengan muridnya yang membahas tentang majelis yang pernah disampaikan oleh Ibnul Rajab dan beliau diam tidak berkata sedikitpun. Kemudian ketika beliau ditanya oleh muridnya “Wahai Syaikh kenapa engkau tidak berbicara tadi?” Kemudian Ibnul Rajab berkata sesungguhnya majelis yang tadi bukan majelis keikhlasan, sedangkan majelis ilmunitu adalah majelis ikhlas

Rasulullah bersabda
Barangsiapa menuntut ilmu yang dengannya hanya untuk mendapatkan dunia maka dia tidak akan bisa mencium bau surga

Ibnu Masud berkata tentang ayat dibawah ini
Diantara kalian ada yang menginginkan dunia dan diantara kalian ada yang menginginkan akhirat

Saya tidak menyangka bahwa ada dari kalangan sahabat yang menginginkan dunia sampai Allah menurunkan ayatnya

Ini adalah pelajaran bagi kita agar terus mengikhlaskan niat kita dalam berdakwah

Diantara hal yang merusak keikhlasan adalah dunia, dengan memanfaatkan dakwah untuk mendapatkan dunia

Sesi Ke Dua
10.00-11.00
Hendaknya menyisihkan waktu dalam beribadah kepada Allah, kita sering mengingatkan orang untuk membaca Alquran sedangkan kita tidak hafal-hafal membaca Alquran dsb

Nabi adalah manusia yang paling sibubakan tetapi beliau tetap menunaikan haknya dalam beribadah

Nabi pernah bersabda kepada Salman Alfarizi
Tunaikan hak sesuai haknya masing-masing

Para ulama mengatakan surat Muzammil sebagai surat bagi da’i

Surat Muzammil adalah surat yang pertamakali turun

Nabi sholat malam dan sahabat juga ikut melaksanakan sholat malam.

Sebagai da’i kita harus dekat dengan Allah, Rasulullah juga berdakwah akan tetapi waktunya membaca Alquran beliau membaca, waktunya sholat malam beliau sholat.

Sesibuk apapun jangan tinggalkan Alquran, jangan tinggalkan sholat malam, Jangan tinggalkan dzikir pagi petang.

Imam As syaithibi mengatakan
Seluruh ayat maupun hadits yang membicarakan ilmu adalah ilmu yang membuahkan amal, adapun ilmu yang tidak membuahkan amal adalah ilmu yang tercela

Harus ada dzikir harian

Da’i harus memiliki ilmu
1. Ilmu tentang Topik
Dakwah salafiyah salah satunya adalah dainya peduli tentang ayat

Seseorang yang tidak memiliki ilmu apa yang mau disampaikan

Ilmu sangat penting bahkan saking pentingnya Nabi Musa meninggalkan audiens untuk menambah ilmu dengan berguru kepada Khidir dengan berkata aku akan terus berjalan hingga menemui khidir

Jadi kita harus ada tambahan ilmu, dan jangan terjebak dengan keinginan audiens yang hanya menginginkan kajian tematik

Seorang ulama Syaikh Abdul Qadir Al Khudri
Yang tadinya tidak terkenal dan baru-baru ini dikenal karena sebelum terkenal beliau belajar

Zakat ilmu adalah menambah ilmu

Dunia dapat menghalangi seseorang untuk menuntut ilmu

2. Ilmu tentang mad’u (Audiens)
Kita harus mengetahui audiens agar kita bisa dengan mudah berdakwah

3. Ilmu tentang cara berdakwah (Skala Prioritas)
Silahkan berkreasi dalam berdakwah. Dan sudah banyak wasilah yang dapat diterima oleh masyarakat seperti berdakwah melalui YouTube, Facebook, Instagram dll

Dalam menyampaikan ilmu tidak harus semua yang kita ketahui disampaikan kepada khalayak

Ibnu taimiyah mengatakan
Dan akidah Al wasithiyah
Tidak boleh melampaui batas meskipun dengan kebenaran atau tanpa kebenaran.

Waspadalah berfatwa sebagaimana perkataan Rabiah
Ketika ditanya kenapa engkau menangis, beliau berkata sungguh banyak orang yang berfatwa tanpa ilmu.

Seseorang yang berbicara dengan apa yang tidak dia miliki sama seperti dia menggunakan baju kedustaan

Kita bersyukur telah masuk dalam rel dakwah. Karena kita akan dimintai oleh Allah sendirian maka kita harus profesional dengan apa yang kita sampaikan

Apabila seseorang berinfaq dalam dakwah maka dia telah berinfaq pada tempatnya

Kalau jalan ini bukan jalan terbaik untuk apa Nabi Nuh berdakwah hingga 950 tahun, dan untuk apa juga Nabi Muhammad diusir dari tanah kelahirannya, semua itu dilakukan karena jalan ini adalah jalan kebenaran jalan yang di ridhoi oleh Allah

بارك الله فيكم

Mari Kita tutup majelis ini dengan doa Kafaratul Majlis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Artinya : “Maha Suci Engkau yaa Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

Ladang amal jariyah untuk Anda

Scroll to Top