Bismillah…
Salah satu nikmat yang sering dilupakan oleh manusia adalah cahaya. Cahaya matahari di siang hari, maupun cahaya rembulan di malam hari.
Terlebih lagi di masa ini kita juga bisa menikmati cahaya lampu listrik yang lebih terang daripada lentera di masa silam. Kita juga mengenal senter, alat yang dahulu mungkin hanya berupa obor.
Perjalanan di malam hari pun membutuhkan cahaya. Dari sana muncullah lampu kendaraan, lampu jalan, dan jenis lampu yang lainnya. Pada siang hari alhamdulillah cahaya matahari pun lebih dari mencukupi sehingga lampu jalan tidak perlu dinyalakan.
Di sisi lain, perjalanan hidup manusia di dunia ini pun membutuhkan cahaya hidayah. Agar manusia bisa selamat dari kesesatan dan kezaliman. Allah pun menyebut al-Qur’an sebagai cahaya, sebagaimana Allah menyebut wahyu-Nya sebagai ruh bagi hamba.
Dengan hidayah akan terang mana jalan orang-orang yang durjana. Dan dengan hidayah akan terang mana jalan menuju surga. Walaupun ia dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai oleh hawa nafsu.
Mungkin kita sering mengeluh dan kecewa berat ketika listrik padam sehingga lampu tidak lagi menyala. Akan tetapi mungkin banyak orang yang bersikap seolah tidak terjadi apa-apa ketika hatinya tidak diterangi oleh cahaya iman dan tidak memancarkan ruh ketauhidan…
Aduhai, sampai kapan kelalaian ini akan terus dipertahankan?!
_
Pesan moral ini dipersembahkan oleh
Channel Telegram
Keluarga Alumni Al-Atsari