Bumi Allah Luas

Bismillah.

Sejarah perjuangan dakwah Islam tidak sepi dari cobaan dan tekanan. Kesulitan demi kesulitan hadir sebagai jembatan untuk melejitkan kesabaran.

Waraqah bin Naufal telah mengatakan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam di awal-awal beliau diangkat sebagai nabi, “Tidaklah ada seseorang yang membawa ajaran seperti yang kamu bawa melainkan Pasti dimusuhi/disakiti.”

Hingga akhirnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun diizinkan untuk berhijrah meninggalkan tanah kelahirannya menuju kota Yatsrib yang kemudian disebut dengan Madinah Nabawiyah.

Memang ada kalanya kebaikan itu tidak selaras dengan keinginan dan perasaan manusia. “Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian, dan bisa jadi kalian menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui segalanya.”

Para ulama semacam Imam Syafii pun telah mengingatkan, “Ridho semua manusia itu suatu tujuan yang tidak bisa tercapai.” Dalam al-Qur’an Allah juga telah menegaskan bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha dengan kita sampai kita mengikuti millah/ajaran mereka.

Ya, tugas kita adalah mengajak manusia mengikuti jalan Allah, taat kepada Rasul dan berpedoman kepada al-Qur’an. Kita tidak menguasai hati manusia. Akan selalu ada orang yang menolak kebenaran, dan bisa jadi jumlah mereka banyak. Di situ lah keimanan diuji; apakah kita benar-benar konsisten dengan Islam ataukah kita lebih mengikuti hawa nafsu manusia.

Kemenangan itu di tangan Allah. Betapa banyak kelompok yang kecil bisa mengalahkan kelompok yang banyak dengan izin Allah. Allah bersama orang-orang yang sabar.

@ Pesan ini dipersembahkan
oleh Channel Telegram
Keluarga Alumni Al-Atsari

https://t.me/alumniypia

Bersama merawat dakwah
Bersama menuju Jannah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ladang amal jariyah untuk Anda

Scroll to Top