Alhamdulillah telah terlaksana daurah penggerak dakwah YPIA yang dilaksanakan di Asrama Haji Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa untaian faedah yang diperoleh dari ustadz kita adalah sebagai berikut :
Ustadz Ahmad Anshari, Lc. حفظه الله تعالى
Urgensi Ikhlas dalam berdakwah :
1. Berdakwah adalah pekerjaannya para Nabi. Ini menunjukkan bahwa aktivitas dakwah adalah sebaik-baik aktivitas yang mengisi kesibukan kita.
2. Jalan dakwah adalah jalan yang berat dan penuh rintangan, baik rintangan dari sisi internal maupun eksternal. Oleh karena itu, butuh kekuatan ekstra untuk istiqamah. Kekuatan ekstra tersebut hanya bisa didapatkan dengan ikhlas.
3. Agama yang kita dakwahkan adalah agama yang mulia. Ketika terlibat dalam aktivitas ini, berarti kita sedang memikul amanah dari Allah untuk menyampaikan agama ini kepada masyarakat. Agama ini hanya akan dibawa oleh orang-orang yang bersih hatinya. Tentu sangat tidak patut jika dalam menyampaikan dakwah tidak ikhlas kepada Allah. Ketika kita mampu ikhlas dalam proses berdakwah, itulah hakikat keberhasilan.
Bagaimana Cara bisa ikhlas dalam Berdakwah
1. Lakukan lalu lupakan
2. Jangan pernah merasa besar dan berjasa
Tutup kegiatan dakwah dengan istighfar, karena sesempurna apapun ibadah kita dengan Allah, kita belum sampai bisa menunaikan hak Allah.
Cara Menghindari Hasad
1. Ikhlas
2. Allah telah membagi amalan hamba. Jika seseorang tidak ridha dengan pembagian tersebut berarti dia memprotes Allah atau suudzhan kepada Allah.
SESI 2. Isti’jāl dalam Dakwah
Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A. حفظه الله تعالى
Dakwah merupakan proyek besar yang memerlukan persiapan yang matang. Dakwah adalah aktivitas mengeluarkan manusia dari berbagai macam kegelapan menuju cahaya. Ini adalah
pekerjaan bersama dan membutuhkan persiapan yang matang.
Dakwah yang berhasil bukanlah dilihat secara kuantitas. Keberhasilan dakwah adalah tatkala bisa istiqamah di atas kebenaran dari awal sampai akhir (kembali kepada Allah).
Di antara permasalahan dakwah adalah sikap isti’jāl dalam berdakwah. Ini karena tabiat manusia cenderung tergesa-gesa sehingga sering tidak sabar dalam menjalani proses. Padahal
Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghabiskan waktu separuh dakwah dalam berproses, yaitu ketika di fase Mekah.
Semuanya membutuhkan proses, termasuk dalam berdakwah.
Mempersiapkan generasi yang mentauhidkan Allah adalah syarat pokok untuk mendapatkan janji Allah.
Ada dua kekuatan untuk menghadapi musuh:
1. kekuatan iman
2. kekuatan materi (persenjataan)
Di antara dua kekuatan tersebut, kekuatan iman mesti didahulukan. Tentunya ini membutuhkan pendidikan yang lama dan panjang. Dengan demikian harus ada gerakan Tashfiyyah dan Tarbiyyah dengan Islam yang shahih.
Cinta dunia menjadikan pelakunya pengecut. Kekuatan iman mesti dipersiapkan dengan pendidikan tauhid. Para salaf berkata, “Kemenangan musuh bukan karena kekuatan mereka. Akan tetapi karena Allah berpaling dari kita”
Gerakan untuk membuat kaum muslimin kembali kepada agamanya mesti diawali dengan menghidupkan taklim-taklim yang bernuansa tashfiyyah dan tarbiyyah, menyuguhkan Islam yang shahih, bersih dari syirik dan bid’ah. Ini adalah perjuangan yang panjang. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai kita tergesa-gesa untuk mewujudkan yang kita inginkan tanpa mengikuti proses.